Bab 27: Pertengkaran Larut Malam

1466 Kata

Setelah beberapa hari dihabiskan dalam kemewahan bersama Janu di Bali, aku senang bisa kembali ke rumahnya. Segalanya terasa indah, namun, melalui semua itu, perlahan-lahan aku membiarkan tembok yang telah kubangun runtuh. Ada sesuatu tentang dia yang memberiku harapan kalau dia akan berubah pikiran. Kalau mungkin ... mungkin saja– dia akan menginginkanku. Segera setelah kami kembali, Janu harus pergi ke kantor untuk bekerja. Matahari telah terbenam jauh sebelum dia pergi, dan meskipun dia bekerja lembur, hal itu tidak menghentikan aku untuk menyalakan TV di ruang tamu dan memesan makanan. Acara TV favoritku diputar dan sekotak pizza terbuka di depanku, aku bersiap untuk bersantai. Namun, tiba-tiba pintu degedor dengan keras seolah-olah ada polisi yang mencoba untuk masuk. Dengan hati-h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN