Bab 40: Gala Berlian

1727 Kata

Ketika Janu mengatakan kami akan pergi ke Gala, aku membayangkan sebuah hotel yang penuh dengan politisi. Namun, ketika limosinnya berhenti di depan gedung putih besar yang sangat mengingatkanku akan Istana Negara, mulutku pun ternganga. "Astaga ... " Aku terkesiap, yang membuat Janu tertawa. "Bagus, 'kan? Tunggu sampai kamu melihat bagian dalamnya. Untuk seorang pria yang memiliki banyak uang, dia mendapatkan inspirasi yang hebat saat membangunnya." Aku menoleh ke arah Janu, lalu terdiam sebentar. "Tempat apa ini?" "Hotel Gumaya," jawab Janu ketika seorang sopir sewaan yang mengenakan jas berekor dan bersarung tangan putih membuka pintu mobilku. Aku terkejut mendengar ucapan Janu. Ini hanyalah sekilas gambaran dari apa yang akan kutemui nanti. Aku hanya bisa berharap masyarakat kelas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN