Sekaranglah waktu yang tepat untuk mengubah masa depanmu. Karena jika kita terlalu lama terpaku pada masa lalu, kita terjebak untuk terus berandai-andai, alih-alih memikirkan masa depan. Aku tidak menyangka aku akan bisa melupakan apa yang telah terjadi, tetapi seperti biasa, Lidya mampu membuatku melalui semua itu. Dia mengalihkan pikiranku sehingga aku tidak hanya berdiam diri, sambil memikirkan hal yang kuinginkan bersama Janu tidak akan pernah terwujud. "Bagaimana menurutmu sandal ini?" tanya Lidya saat aku melihat-lihat deretan kacamata hitam di toko dekat pantai. Menoleh ke arahnya, aku memiringkan kepalaku sedikit saat aku menatap kakinya. "Sandalnya manis sekali." "Aku juga berpikir begitu," gumamnya sebelum mengeluarkan dompet dari tasnya dan menyerahkan uang ke kasir. "Aku ak