Bella. Empat hari berlalu tanpa ada kabar dari Janu. Percakapan kami membuatku sangat membebani pikiranku, tetapi aku menyibukkan diri dengan hal lain agar pikiranku teralihkan, entah itu menikmati minuman dan makan malam bersama Lidya dan Niko atau bahkan hanya meluangkan waktu untuk diriku sendiri. Aku bertanya-tanya apakah Kota Semarang akan meninggalkan rasa tidak nyaman di dalam hatiku, tetapi kenyataannya tidak. Aku hanya terlalu terjebak dalam omong kosong sehingga tidak bisa bersenang-senang. Saat berjalan ke kafe di dekat gedung apartemen, aku menantikan sarapan teh s**u yang mereka sajikan dan muffin blueberry. Aku adalah seorang pecandu kafein, dan mengingat aku sangat sibuk akhir-akhir ini, sakit kepala yang sering kualami ternyata karena tidak meminum kafein. Semuanya aka