Bab 50: Terbang Menjauh

1448 Kata

Bella. Saat pesawat lepas landas dari bandara, aku mencoba berdamai dengan apa yang telah kulakukan. Aku meninggalkan Kota Semarang bersama Niko dan kembali ke tempat yang kukenal. Sungguh menyedihkan mengetahui keadaan jadi seburuk ini, tetapi aku menerimanya. Saat melirik ke arah Niko, aku melihatnya sedang sibuk mengetik di laptop di depannya. Pria itu terus menerima telepon bisnis tanpa henti, dan aku jadi teringat bahwa hanya karena seseorang kaya, bukan berarti mereka tidak perlu berusaha mendapatkan kekayaan itu. Seperti Janu, Niko adalah pebisnis andal yang sibuk. Kini terasa masuk akal mengapa dia mengatakan tidak ingin meninggalkan pasangannya ketika dia harus pergi ke tempat lain. Dia ingin menjadi bagian dari hubungan itu dan tidak ingin terus-menerus jauh dari pasangannya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN