Maria membuka matanya setelah tak sadarkan diri cukup lama. Matanya terbuka sempurna, menatap lurus atap kamar yang sebenarnya ia kenali, namun tatapannya kosong, hampa seperti hatinya. Tak tahu betul, apa yang sudah terjadi pada dirinya, tetapi tubuhnya terasa sangat sakit dan banyak luka yang melekat di sana. Ia masih ingat betul, terakhir sedang bermain di taman namun sekarang berakhir di atas ranjang dengan segala macam alat dan infus di tubuhnya. Tidak tahu pasti, apa yang sudah dilalui olehnya, tapi terlihat trauma sangat mendalam. Semuanya, terpancar jelas dari tatapan yang masih kosong hingga saat ini. Mencoba mengingat-ingat apa saja yang sebenarnya terjadi saat dirinya berada di luar bersama dengan Felix - bocah tiga tahun yang selama ini diasuh olehnya. Sementara itu, semua an