enam puluh empat

1679 Kata

Dominic, berada di dalam ruang kerjanya merasakan kacau yang sama. Ia juga sangat mengkhawatirkan bocah itu, keceriaannya membuat dirinya enggan jika harus kehilangan. Kepalanya berdenyut hebat, sakit tak terkendali saking terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Semua anak buah dan kedua anaknya juga masih mencari ke seluruh penjuru rumah dan komplek. Mereka pun sempat bertanya-tanya apakah ada yang melihat bocah itu, namun sayangnya keadaan taman pagi itu benar-benar sepi. Jadi, tak ada satupun yang melihat kejadian tersebut, bahkan cctv pun tak bisa memantau apapun. Awalnya, mereka berpikir bisa ada titik terang, dari orang-orang yang mengirimkan peti berisi pengasuh Felix, tapi ternyata semua cctv yang ada di luar rumah berhasil di rusak oleh para pelakunya. Semua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN