Melihat Yuka sudah pergi berlalu dari hadapannya dan semua pengawal pun mengekor dibelakangnya. Leo buru-buru bangkit, menatap nyalang punggung wanita j*****m yang sudah selalu menghancurkan hidupnya itu. Ingin rasanya menembak kepalanya kembali seperti apa yang dilakukan oleh Lexy kala itu, tapi sungguh ia tak punya keberanian akan hal itu. Pandangan matanya, beralih pada pintu kamar anaknya yang terbuka. Leo berjalan tergesa-gesa untuk bisa segera sampai di kamar anaknya. Saat pintu semakin dibuka lebar olehnya, ia melihat pemandangan yang sungguh menyesakkan dadanya. Matanya terbelalak karena melihat anak dan pengasuhnya dalam keadaan mengenaskan. Kembali melangkah sambil mengepalkan tangannya. “Argh! b******k kau, Yuka!” teriaknya penuh emosi. Menyebut nama wanita j*****m itu dengan