Bab 32 - Diculik Calon Adik Ipar

1852 Kata

“Kenapa bisa tiba-tiba ada teman-temannya Risa?” Bunga bertanya sambil meletakkan dua kopi di meja. Setelah itu, ia duduk di samping Haris yang langsung merangkulnya posesif. Bunga tiba di apartemen ini sepuluh menit yang lalu sedangkan Haris baru saja tiba dan langsung duduk di sofa. “Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi yang pasti, ini seperti takdir supaya aku tidak perlu repot-repot nonton dan makan malam dengan Risa. Biarlah soal itu lain waktu saja karena sekarang yang terpenting … kita bersama.” Haris melanjutkan, “Sejujurnya, aku udah telanjur ingin bersamamu.” “Hasratmu itu memang sulit dikendalikan,” balas Bunga. “Bahaya kalau tiba-tiba kamu memiliki hasrat pada Risa.” “Itu tidak akan terjadi,” bantah Haris. “Kalau begitu, tunggu apa lagi? Kita mulai permainan panas aja dulu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN