Happy reading Mereka sudah tiba di rumah. Banyu menuntun lengan Meera masuk ke dalam kamar. "Mulai sekarang, Mami tidak usah mengerjakan apa-apa ya. Papi tidak ingin Mami kenapa-kenapa." Meera tidak menjawab, ia tidak sabar ingin bicara dengan pria baju putih. Ia ingin memastikan, kalau saat jiwanya meninggalkan tubuh Mira, maka jiwa Mira akan kembali ke dalam tubuhnya sendiri. Melanjutkan kehamilannya, mengingat semua tentang dirinya, tentang keluarganya. Hal itu tentu akan membuat suami, dan kedua putrinya sangat bahagia. "Mi ...." Banyu meraih jemari Meera, karena Meera tidak merespon ucapannya. "Kepala Mami pusing, Pi." "Mami berbaring saja ya." "Iya." "Mami ingin minum?" "s**u putih ada tidak, Pi?" "Ada. Ingin apa lagi?" "Roti, dan mentega ada tidak?" "Papi lihat dulu ya,