Happy reading Setelah makan, Meera, dan Banyu masuk ke dalam kamar tidur mereka. Hujan kembali turun dengan derasnya. Konon, menurut orang, kalau hari Jumat hujan, maka hujan akan terus turun sampai Jumat berikutnya. Banyu di dalam kamar mandi, Meera berdiri di dekat jendela, tatapannya pada tanaman sayur di belakang dapur. Tetes hujan mengingatkan pada tetes air mata Maminya. Maminya tidak pernah mau mengatakan alasan membiarkan Papinya berselingkuh. Tidak juga menjawab, kenapa tidak memilih berpisah saja dari Papinya. Mami Meera sangat cantik, tubuhnya terawat dengan sangat baik. Tak ada cacat cela di dalam diri Maminya. Tapi, entak kenapa Papinya bisa mendua hati. 'Sungguh pria tak bisa bersyukur. Sudah memiliki segalanya, masih merasa kurang saja. Apa lagi yang dia cari, sudah pun