Part 2

1048 Kata
Saat jam istirahat di sekolah, Kyra tengah tertidur di kelasnya. Ia lelah karena semalam begadang menyelesaikan tugas Keila. Di kelasnya, Kyra duduk sendiri. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Menyedihkan memang hidupnya, namun Kyra hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada sang maha pencipta. Di saat Kyra tengah tertidur pulas, tiba-tiba seorang cowok yang tak lain adalah senior kelas 12 datang dan membangunkannya. “Bangun!” “...” “Woi bangun!” ucapnya kasar yang membuat Kyra terbangun dengan mata masih mengantuk. “Kamu... Siapa?” tanya Kyra tak tahu. “Mulai sekarang lo jadi pacar gue!” tegasnya yang membuat Kyra terkejut bukan main saat mendengarnya, “gue kalah dalam perkelahian, dan sebagai gantinya musuh gue minta gue untuk pacaran sama lo.” Kyra yang mengira kehidupannya akan baik-baik saja setelah tidur siang ternyata salah besar. Masalah besar akan segera datang menghampirinya perlahan. “T-Tapi Kak—“ “Nggak ada penolakan!” potong cowok itu menggertak Kyra dengan cepat membuat jantung Kyra memompa darah lebih cepat daripada biasanya. Deg! “Lo nolak gue, lo habis sama gue!” ancamnya, “camkan itu!” tegas cowok tersebut lalu pergi dari hadapan Kyra. Teman-teman sekelas Kyra sontak saja saling berbisik-bisik kepada satu sama lain. Yang tak lain dan tak bukan adalah menggunjingkan Kyra yang tiba-tiba diklaim menjadi pacar oleh senior cowok tersebut. Terlebih lagi senior tersebut merupakan cowok idaman para siswi di SMA tersebut. Wajahnya yang tampan serta tubuhnya yang kokoh dan tinggi menjadikannya sebagai sosok yang di idam-idamkan seluruh siswi. Ya, walaupun sifatnya keras, bad boy, dan kasar namun tetap saja cowok itu menjadi idola para siswi di SMA itu. Tak bisa dipungkiri lagi karena mempunyai wajah yang tampan, enak dilihat, serta good looking akan membuat seseorang tetap menyukainya meskipun seseorang itu memiliki sifat yang buruk seperti kasar, suka main tangan, suka main perempuan, berkata buruk, dan keburukan lainnya yang saling berkesinambungan. Senior tersebut bernama Aldo Alvian. Ia merupakan senior cowok yang paling hits di SMA tersebut. Setiap minggu ia selalu menggandeng beberapa siswi untuk dijadikan pacarnya. Namun setelah seminggu telah terlewati oleh masa pacaran tersebut, Aldo langsung memutuskan hubungan. Karena sebenarnya Aldo memang hanya menyukai wanita dari nafsunya saja tidak dengan hatinya. Tak hanya itu juga, Aldo pun memacari banyak siswi karena terkadang kerap kali kalah taruhan. Jadi, ia ditantang oleh gengnya untuk memacari seseorang yang dipilih oleh teman-teman dalam satu gengnya tersebut. Aldo memang buaya darat. Bukan f**k boy lagi namanya melainkan b******k boy. Meskipun demikian, kau sudah tahu sendiri dan melihatnya bukan bahwa ia tetap menjadi primadona banyak siswa dikarenakan ketampanannya. Ya, seperti saat ini Aldo menjalankan aksinya untuk meminta Kyra menjadi pacarnya dikarenakan ia kalah taruhan dan diminta oleh teman satu gengnya memacari gadis pendiam. Dan dipilihlah Kyra untuk menjadi taruhannya. Kyra yang tak tahu apa-apa hanya bisa diam saat senior tersebut memaksanya untuk menjadi pacarnya. Kyra sebenarnya masih kelas sebelas dan tentu saja jika Anton mengetahui Kyra sudah mempunyai pacar pasti Anton akan marah besar padanya. Kyra sudah tidak tahu lagi akan menjadi apa dirinya jika Anton mengetahui bahwa ia sudah memiliki pacar dengan embel-embel taruhan. Sepeninggal Aldo pergi dari sana, suasana kelas Kyra mulai menjadi seperti pasar dalam sekejap mata. Teman-teman kelasnya yang tadinya saling sibuk dengan kegiatan mereka satu sama lain seperti mengobrol, makan siang, main game, dan lainnya kini tertuju kepada Kyra yang hanya bisa diam membisu karena Aldo yang mengklaim bahwa Kyra adalah pacarnya mulai dari saat itu juga tanpa adanya penolakan langsung yang keluar dari mulut Kyra. Sudah dapat dipastikan, para siswa dan siswi mulai menggunjing Kyra. Di kelasnya memang tidak hanya para siswi yang hobi bergosip, namun para siswa di kelas itu juga senang bergosip. Mereka memang mempunyai mulut “lemes” kalau kata orang-orang zaman sekarang. “Dih, kenapa tuh dia tiba-tiba nembak lo minta jadi pacar? Pake guna-guna lo ya, Kyra?” celetuk salah satu siswa yang sedang bermain game, ia menghentikan permainan game-nya lalu mencampuri urusan Kyra saat itu juga. Celetukannya ternyata mengundang semua orang yang berada di kelas itu untuk menggunjingkan Kyra dengan kata-kata yang lebih tajam dan menusuk hati Kyra. “Iya woi, apa banget coba Kyra ditembak Kak Aldo. Nggak jelas banget.” timpal siswa yang lain. “Halah, pasti si Kyra ngerayu Kak Aldo jadinya kayak gitu.” tambah seorang siswi yang memang suka bergosip di kelas tersebut. “Ih, asli! Kayaknya sih begitu ya, hahaha.” “Mimpi apa ya si Kyra bangun-bangun dari tidur siangnya tiba-tiba ditembak sama Kak Aldo seperti gitu. Mana kata Kak Aldo tanpa penolakan lagi.” “Duh, gimana ya hati Kyra. Berbunga-bunga nggak ditembak cowok idaman satu sekolahan? Tapi kok bisa-bisanya si Kak Aldo nembak dia. Nggak nyangka tapi kaget juga si gue dengarnya tadi.” “Kak Aldo nggak mungkin suka sama dia. Orang dia cuma taruhan kok katanya tadi apa kalian nggak dengar?” “Oh, iya ya. Betul juga.” “Hahaha, paling juga si Kyra cuma dijadiin pemuas nafsu Kak Aldo doang.” “Benar apa yang ia katakan!” “Mana mungkin Kak Aldo ganteng berperawakan cool, idaman cewek satu sekolah punya selera yang rendah kayak Kyra. Yang harus diketahui itu Kak Aldo kalah taruhan lagi terus objek sasaran empuknya si Kyra ini.” “Nice!” “Paling juga kalau udah seminggu berlalu Kyra bakalan diputusin kayak mantan-mantan Kak Aldo kemarin itu.” “Asli sih valid!” “Duh, kasian ya Kyra. Udah nggak punya kawan malah dijadiin bahan taruhan sama Kak Aldo.” “Oh kasihan... Oh kasihan...” “Aduh kasihan...” “Hahaha.” Dan masih banyak lagi perkataan tidak mengenakkan yang Kyra dengar dari apa yang teman-temannya katakan. Kyra hanya bisa pasrah. Ia tak tahu akan melakukan apa. Dia hanyalah seorang gadis yang lemah. Yang tak tahu menahu tentang dunia percintaan. Dan hebatnya, lamanya ruang kosong yang tak mengisi hatinya tiba-tiba seseorang datang mengklaim dirinya untuk menjadi pacarnya. Sebenarnya, Kyra masih bisa memaklumi jika seseorang tersebut merupakan anak yang tidak terlalu terkenal dan menjadi idola di sekolahnya. Namun ini, tiba-tiba saat tidur siangnya ia di datangi oleh Aldo Alvian, seorang senior terkenal yang sangat diganderungi oleh para siswi di sekolahnya tersebut. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Namun aku berharap hari esok akan menjadi hari yang lebih baik dari hari ini. Semoga. Kyra membatin dalam hatinya. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN