54. Semakin

1808 Kata

Perlahan matanya yang terpejam mulai mengerjap. Ia melenguh kecil saat merasakan kepalanya cukup pening juga punggungnya yang terasa nyeri. "Ugh, jam berapa sekarang?" batinnya. Namun saat ia benar-benar membuka mata lebar, ia begitu terkejut karena hal pertama yang ia lihat adalah wajah Revan yang tertidur. Ia segera bangkit menggerayangi tubuhnya dan untung saja pakaiannya masih lengkap. "Bagaimana bisa aku tidur di pangkuannya?" batinnya. Kemudian ia teringat apa yang terjadi tadi malam. Mereka berbicara hingga larut dan ia benar-benar sangat mengantuk. Saat kedua orang tua Revan telah pergi ke kamarnya untuk tidur, tinggal ia dan Revan. Saat ia menyuruh Revan ke kamar Kania untuk tidur, Revan menolak dan memilih tetap di sana. Dan tanpa sadar rupanya Yuna tertidur dengan posisi duduk.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN