"Maaf, rumah ini terlalu sempit." Yuna membuka pintu dan mempersilahkan Revan juga kedua orang tuanya masuk. Saat ini mereka telah sampai rumah dan seperti rencana sebelumnya mempersilahkan kedua orang tua Revan juga Revan untuk menginap.
Hannah dan Akbar terlihat mengamati rumah Yuna, melihat hingga ke atap-atap juga seisi ruangan yang memang sederhana. Namun mereka tetap bangga pada Yuna yang telah bekerja keras tanpa adanya kepala keluarga namun tetap bisa menyediakan rumah yang layak untuk Kania.
"Paman dan bibi bisa tidur di kamarku. Dan Revan … kau bisa tidur di kamar Kania. Di sini hanya ada dua kamar. Tapi kuharap paman dan bibi cukup nyaman," ujar Yuna kembali seraya mempersilakan mereka duduk.
"Lalu kau tidur di mana Yun?" tanya Hannah seraya duduk di kursi.
"Bibi tenang saja
