"Papa!" Kania menghambur memeluk Revan saat mendapatinya berdiri di depan pintu. "Assalamualaikum, bagaimana kabar Kania?" sapa Revan tanpa berniat melepas pelukan Kania. "Sangat baik, Pa," jawab Kania seraya melepas pelukan dan menatap papanya dengan wajah ceria. Tuk! Revan menurunkan Kania, mengusap pucuk kepalanya dengan tersenyum sedikit lebar kemudian memberikan satu buket bunga anyelir pink untuk Kania. Kania menatap takjub pada buket bunga di tangannya. Tepat saat itu Yuna muncul dari dalam rumah. "Kania--" Belum saja menyelesaikan ucapannya, Yuna sudah disodorkan bunga oleh Kania. "Papa memberikan bunga untukmu, Ma," ujar Kania dengan menunjukkan deretan gigi putihnya. Yuna terkejut dan segera menatap Revan. Sama halnya dengannya, Revan juga terkejut Kania memberikan bunga