Entah ada apa dengan tubuh Aldra. Kedua tangannya bergerak begitu saja membanting setir ke arah yang berlawanan. Lalu mobil itu berhenti tepat di halaman rumah megah yang sudah lama tidak ia singgahi. Aldra cukup lumayan lama bermain dengan waktu, merasa kurang yakin akan apa yang sedang dilakukannya, tetapi logika Aldra terus berteriak menyuruh tubuhnya masuk untuk sekedar mencari jawaban atas semua pertanyaan yang timbul di otak warasnya. Aldra mulai keluar dari pintu mobil, melangkah susah payah ke dalam rumah, dan mendapati raut terkejut dari seorang wanita paruh baya yang mematung di ujung tangga. Sudah berapa lama Aldra mengabaikan wanita cantik di depannya. Hingga tidak terasa jiwa Aldra mulai merintih akan rasa bersalah untuk segera memeluk tubuh itu ke dalam dekapan