"Nona ada kiriman bunga." Aku baru saja hendak memakai skin care, tiba tiba Boy datang dan mengatakan itu. Laki laki itu masuk dengan membawa sebuah bunga yang indah. Se buket bunga mawar yang indah juga wangi. Aku yakin sekali yang mengirim itu orang kaya, karena enggak mungkin laki laki biasa bisa membeli bungan mawar itu. Aku tidak menjawab apa yang dikatakan laki laki itu. Aku hanya melihat bunga itu dan juga terdiam melihat benda itu. Ini masih pagi, orang itu sangat rajin mengirim bunga bahkan di waktu se pagi ini. Aku bahkan masih belum sarapan dan minum jus pagi ku. Tapi kemudian seseorang mengirimkan bunga dengan begitu rajinnya. "nona enggak mau tahu itu dari siapa?" Boy duduk di sopa kamarku. Laki laki itu terkekeh, sepertinya senang sekali meledek ku. Aku sekali lagi ha

