"ku ingin menikah dengan mu, dan ini serius!" Aku melihat wajahnya Abrisam terlihat sangat sangat meneyramkan dan juga ... entahlah kali ini sepertinya dia memang tidak menerima penolakan dariku lagi. Aku sampai berkeringat dingin hanya karena melihat bagaimana mimik wajahnya itu. Apa sebenarnya salahku sehingga aku harus menghadapi manusia macam dia. Aku selalu saja melakukan hal yang benar, termasuk kerja sama kita. "Aku rasa, tuan memang sedang tidak baik baik saja. Tuan sepertinya sedang salah makan obat. Aku sudah bilang pada tuan bahwa aku tidak mau menikah dengan siapapun saat ini, tidak juga untuk masa yang akan datang. Aku hanya ingin hidup berdua bersama anak ku saja. aku hanya ingin menikmati masa tua ku dengan ibadah dan juga taat kenapa tuhan. Saya tidak menginginkan menikah

