Senyuman

1500 Kata

Aku sungguh tidak tega melihat ibu yang begitu kelelahan. Dia harus kerja dan menghasilkan uang banyak, untuk menyekolahkan ku dan juga makan kami sehari hari. Ayah angkatku hanya diam dan diam saja di rumah. Dia menggunakan wifi sesukanya. Dia juga selalu ingin makan yang enak enak, namun dia tidak mau mengeluarkan uang sedikit pun. Dia ingin baju yang bagus, namun ia tidak mau membeli dengan uang nya sendiri. Aku tahu pekerjaan lelaki itu memang sangat susah saat itu, namun seharusnya jika ia merasa tidak ada pekerjaan di luar sana, maka ayah sedikit saja membantu ibuku. Maka ayah sedikit saja memiliki empati. Ayah selalu berpikir bahwa uang bukan lah segalanya, namun ia justru makan juga dengan uang. Ia makan dengan nasi dan ikan. Bukankah itu adalah berasal dari uang juga. Ayah selal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN