Selena POV. Aku merasa semua cinta yang dia katakan itu adalah sebuah kebohongan. Aku sudah tidak lagi percaya sama dia. Aku bahkan sudah tidak mengharapkan dia akan menyukaiku lagi. "Kita liburan yuk. Sepertinya kamu memang butuh healing." dia menggenggam tanganku. Aku tetap diam dan membiarkannya memainkan sesukanya. memangnya apa lagi yang bisa aku lakukan selain diam dan membiarkan dia senang. Ibaratnya dia adalah Raja yang bisa menikmati apa yang menjadi miliknya. Sedangkan aku adalah seorang pelayan istana yang harus tetap patuh meski hanya menjadi pemuas nafsunya saja. Tidak apa apa, asalkan anaku dan aku memiliki uang untuk kehidupan masa depan kami. "Terserah kamu saja. Mau healing ke mana, mau pergi sama siapa pun juga boleh. Aku enggak akan pernah keberatan kalau kamu mau p

