Aku masih saja berada di kamar dengan memeluk Alia. Kemudian aku mendengar sebuah langkah masuk ke dalam apartemen ini dan membuatku semakin siaga. Aku takut ada laki laki lain yang masuk dengan jalan yang lain, dan itu suruhannya Abrisam. Atau ... abrisam sendiri yang masuk yang entah lewat mana seperti hantu. Aku sungguh tidak tahan dengan rasa ketakutan ini. Aku pun segera melihat keluar dari pintu kamar dengan mengendap endap. Ternyata lampu di matikan di bagian ruang tamu. Aku kembali masuk karena merasa sangat takut. Aku kembali mengunci pintu dengan cepat. Dan bersandar pada pintu bagian belakang. Tubuhku gemetar dan aku sungguh amat takut. Aku masih merasakan bahwa ada langkah dari balik pintu ini. Bagaimana bisa laki laki itu masuk ke apartemen ku. "selena ..." AKu hampir pi
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


