Bab 20.

1172 Kata

Teriak Evelyn melihat lengan Arthur yang penuh dengan darah. Evelyn syok dan kaget melihat keadaan Arthur penuh darah dan di bopong oleh seorang wanita. Arthur di bopong masuk ke mansion Pramudia dan di letakkan di sofa. Arthur menatap tajam Bintari, sedangkan Bintari hanya menanggapi dengan wajah dingin membuat Arthur semakin kesal. “Cih, tidak tahu apa, aku begini juga karena dia,” kata Arthur menatap wajah cantik Bintari. “Nyonya boleh saya minta P3K dan semangkok air?” tanya Bintari dengan sopan meminta alat untuk mengobati lengan Arthur. Arthur masih bersender di sofa, dengan memejamkan matanya menahan perih dan sakit di lengannya yang tertembak, Arthur yang notabenenya seorang anak mami mana terbiasa dengan luka tembak, itu membuatnya reaksi tubuhnya sedikit berbeda dengan ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN