Sesampainya di rumah, Amara ngamuk dan membanting semua barang yang ada di depannya. Amara adalah wanita egois yang penuh obsesi dan semua yang diinginkan harus tercapai. “b******k! b******n! Kalian semua akan dapat balasan dariku!” “Penghinaan ini, tidak akan pernah aku lakukan sialan! Dan kau wanita gila lihat saja, kematianmu ada di tanganku nyonya Evelyn.” Amara benar-benar marah dan malu, dia merasa harga dirinya di injak-injak. *** Sedangkan di mansion Pramudia menatap sendu wajah Arbela yang tertidur setelah di obati dan di berikan suntikan. Arbela adalah sosok wanita yang tidak pernah berkata kasar tahu bermain kasar, dan itu yang membuat Elang merasa takut jika Arbela sendirian. Terdengar suara ponsel Elang berdering. “Halo Rey?” “....” “Dimana, jika memang it