Amanda melambaikan tangannya pada anggota keluarga yang kini harus ditinggalkan di kampung halaman ibunya. Wanita itu kemudian menutup kaca jendela mobil dengan perasaan lega yang luar biasa karena akhirnya mereka bisa kembali lagi ke rumah mereka yang berada di kota. Amanda jelas betah berada di desa ini. Hanya saja, yang membuatnya tidak betah adalah pertunangannya dengan laki-laki bernama Wisnu itu. "Bu, Yah, kayaknya Wisnu itu nggak mau deh sama aku. Apa kita batalin aja?" Tiba-tiba saja Amanda bertanya setelah mereka berada agak jauh dari rumah kakek Riswan. Mendapat pertanyaan putrinya tentu Bu Yuni yang duduk di sebelahnya langsung menoleh. "Kenapa kamu bisa bilang seperti itu? Padahal Wisnu sangat baik." "Baiknya sama ibu belum tentu baik sama aku. Lagian dia itu kayak