68. Fakta yang Mengiris Hati

2103 Kata

Aku dan Mas Ulum bertemu di café yang lokasinya dekat dengan apartemen Mas Kian. Jaraknya hanya kisaran dua kiloan. Aku yang menentukan tempat sesuai kesepakatan. Aku ke café itu naik motor karena kondisi mentalku sudah lebih stabil jika dibanding kemarin. Motorku juga perlu dipanasi karena sudah mendekam berhari-hari di parkiran. Ah, ngomong-ngomong parkiran, mobil Mas Kian tidak ada. Itu artinya, dia pergi membawa mobilnya. Maksudku, harusnya dia tidak pergi ke tempat yang jauh. Pasalnya, menyetir mobil itu melelahkan dan butuh fokus. Apalagi kondisi mentalnya sedang tidak baik-baik saja. Ya, aku harap dia hanya menepi di tempat yang dekat saja, lalu lekas pulang. Aku siap menghadapi masalah yang kemarin terlepas bagaimana nantinya. Positif atau negatif, itu urusan belakangan. Saat a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN