Kian’s POV Beberapa jam sebelum kejadian … Nafi Hamil. Hanya dengan mengingat ini saja membuatku sangat bahagia. Saking bahagianya, beberapa karyawanku sampai me-notice itu. Mereka sampai bertanya kenapa aku terlihat sangat bahagia akhir-akhir ini. Aku memutuskan untuk jujur, jadi kuberi tahu mereka kalau istriku sedang mengandung. Mereka ikut senang. Mereka juga ikut mendoakan. Mereka berharap semoga kehamilan istriku lancar. Baik Ibu ataupun janin sama-sama sehat. Tentu, aku mengaminkan dengan sungguh-sungguh. Aku sudah bilang Nafi kalau hari ini aku akan pulang telat. Pasalnya, banyak sekali yang harus kuurus. Dia pun sudah mengiyakan, tetapi dia berharap aku jangan pulang terlalu larut. Ya, akan kuusahakan. Sejak Nafi tidak bekerja lagi, aku memang cenderung pulang lebih cepat. A