Strategi Berbahaya Dari Pelakor

1792 Kata

Sepanjang perjalanan pulang, suasana di dalam mobil terasa sedikit berbeda dari biasanya. Luna lebih banyak diam, hanya menatap ke luar jendela dengan ekspresi yang sulit ditebak. Sesekali, Permana melirik ke arahnya, mencoba membaca pikirannya, tetapi Luna tak kunjung membuka suara. Setelah tiba di rumah, Luna langsung masuk ke kamar tanpa banyak bicara. Biasanya, ia akan mengajak Permana duduk di ruang keluarga, menikmati teh bersama, atau sekadar mengobrol ringan. Namun kali ini, ia hanya mengganti pakaian dan berbaring di tempat tidur dengan wajah muram. Permana menghela napas, menyadari bahwa kejadian di butik tadi benar-benar mempengaruhi istrinya. Ia lalu duduk di tepi tempat tidur dan menatap Luna dengan lembut. "Sayang, kau masih memikirkan Astari?" Luna menoleh sebentar, lalu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN