Sesampainya di rumah sakit, Permana dan Luna segera berlari menuju ruang IGD. Di sana, mereka melihat Chelsea terbaring dengan wajah pucat, selang infus terpasang di tangannya.
"Papa... Mama..." suara Chelsea lemah saat melihat mereka datang.
Permana langsung menggenggam tangan putrinya, matanya penuh kekhawatiran. "Papa di sini, sayang... Kamu akan baik-baik saja."
Luna duduk di sisi lain ranjang Chelsea, mengelus rambut putrinya dengan lembut. "Mama juga di sini, Nak... Jangan khawatir, ya?" suaranya bergetar menahan air mata.
Dokter kemudian masuk, membawa hasil pemeriksaan Chelsea. "Pak Permana, Bu Luna, Chelsea mengalami infeksi virus yang menyebabkan demam tinggi. Tapi jangan khawatir, kondisinya sudah mulai stabil setelah kami berikan obat penurun panas. Dia hanya butuh banyak i
