Pagi itu, suasana kamar hotel terasa tenang. Langit mulai berubah dari gelap menjadi biru keunguan, tanda pagi telah tiba. Luna bangun dengan perlahan, mengambil wudhu, dan mengenakan mukenanya. Ia membentangkan sajadah, kemudian menghadap kiblat untuk melaksanakan sholat Subuh. Permana, yang sebenarnya sudah bangun lebih awal, tetap berbaring di tempat tidur. Ia memalingkan wajah, pura-pura masih terlelap, tetapi matanya sedikit terbuka, mengamati Luna dalam diam. Dari tempat tidurnya, Permana bisa melihat Luna berdoa dengan khusyuk. Wajahnya terlihat damai, dan gerakan ibadahnya begitu teratur. Permana, yang selama ini jarang memperhatikan sisi religius seseorang, mendadak merasa sejuk melihat pemandangan itu. Ada rasa kagum yang muncul tanpa ia sadari. Saat Luna selesai sholat dan me