Lelaki yang memakai sneakers berwarna putih, celana jeans biru, dan blazer berwarna putih dan digulung ke siku itu tengah berdiri membelakanginya. Dan Aleta berdiri terdiam dengan kedua tangan saling bertaut gemetar. Ia tidak tahu harus bagaimana menghadapi Arjuna saat ini. Setelah ia berhasil mengantarkan Rizki ke rumah sakit. Arjuna tidak mengajak nya bicara. Dia hanya terdiam menghindari tatapannya. Dan berdiri membelakanginya di taman rumah sakit. Lelaki itu meningalkannya ke sana. "Ak--" "Saya sedang tidak ingin diganggu!" Aleta kembali merapatkan kedua bibirnya. Angin malam ini terasa dingin sekali. Aleta bahkan belum pulang ke rumahnya. Dan sejujurnya ia merasa sangat lapar sekali. "Saya ingin sendiri! sebaiknya kamu masuk. Di sini anginnya kencang!" Masih dengan suara dingi

