Bab 30 Kabar dan Lamaran

1166 Kata

Rumah kecil bercat hijau daun itu tampak ramai sore ini. Suara wajan beradu dengan spatula dari dapur, tawa kecil Angkasa yang berlari-lari membawa mobil-mobilan, dan obrolan nyaring Tante Dewi yang sudah duduk manis di ruang tengah—dengan daster bunga dan ekspresi siap menyerang. Naya menarik napas panjang sebelum membuka pintu. Jemarinya menggenggam paper bag kecil berisi puding favorit ibunya, dan di hatinya, satu kabar besar bergemuruh seperti petir yang tertahan di langit. “ Kak Nayaaa!” seru Adinda begitu melihat kakaknya masuk. Ia langsung memeluk Naya, mencium pipinya seperti sudah seminggu tak bertemu. “Kak Naya bawa puding kesukaan mama!” teriak Adinda pada ibunya yang masih sibuk di dapur. “Kamu pulang? Tumben nggak bilang. Kirain Minggu ini nggak pulang!” sahut Bu Nani dari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN