“Buat apa kamu ke sini?” Pasha bertanya dengan lirikan mata jengahnya. Ia sangat tidak menyukai kedatangan pria yang sudah berdiri di hadapannya. Hatinya mulai bergolak. Pria yang tadi mengetuk pintu hanya bisa terkekeh pelan. “Aku rasa di depan pintu tidak ada larangan untuk menjenguk pasien. Jadi kamu tidak perlu bertanya mengapa aku ke sini, Pasha!” sindir Elvir secara halus. “Tetap saja'lah aku harus mengetahui jelas dengan maksud kedatangan kamu ke sini?” tanya Pasha seakan membutuhkan penjelasan yang lebih akurat. Kini, giliran Elvir jengah menatap sepupunya. “Pasha, seharusnya kamu sudah tahu kalau aku adalah calon suami Yaya dari Tante Sheren. Jadi kamu tidak perlu bertanya mengapa aku ada di sini. Yang seharusnya aku yang bertanya sama kamu, mengapa kamu ada di sini!” jawab Elv