Tubuh Yaya yang nyaris terjatuh kembali terhempas, namun kali ini tertahan oleh tubuh Pasha yang refleks menangkapnya. Sayangnya, keseimbangan pria itu tidak cukup untuk menahan beban tubuh mereka berdua. "Bruak!" Mereka jatuh bersama di atas ranjang. Wajah Yaya yang memucat akibat sakit kini semakin dekat dengan wajah Pasha. Napas gadis itu terasa hangat, sementara matanya berusaha terbuka meski pandangannya masih berputar. “Mmm.” "Yaya!" Suara Pasha rendah, penuh rasa khawatir. Namun, sebelum ia bisa bergerak untuk bangkit, tangan Yaya yang lemah tiba-tiba menyentuh dadanya, mencoba menyeimbangkan diri. “Om … maaf, Yaya nggak sengaja,” gumam Yaya dengan suara gemetar. Namun, pergerakan kecil itu justru mempertemukan bibir mereka. Sentuhan itu begitu cepat, tetapi seperti arus listr