Pertemuan yang tidak sengaja itu, oleh Pasha sangat dimanfaatin. Ia tidak melepaskan Yaya begitu saja, dan barulah ia paham akan ucapan Sheren barusan, mengapa mamanya minta papanya dimaafkan. Ia menduga jika Yaya bisa kuliah di Singapura pasti berkat campur tangan papanya. Karena tidak akan memungkinkan Rafiq yang hanya seorang staf bisa menguliahkan putri sulungnya di Singapura. Hal ini akan memudahkan Pasha untuk mencari alamat tinggal dan kampus Yaya. “Minggir, Om! Yaya mau lewat!” seru Yaya mendorong badan Pasha yang masih menghalau jalannya. “Mau ke mana?” tanya Pasha sebelum ia bergeser. Yaya menghela napas panjang, perutnya sejak tadi sudah berbunyi. Ia sengaja keluar dari apartmentnya ingin cari makanan di Plaza Singapura, sekalian mau belanja bulanan karena stok sayur dan bah