Tiga hari telah berlalu setelah pertemuan keluarga Pasha dan Yaya. Gadis itu kembali beraktivitas seperti biasa, dan kebetulan Yaya sedang ada ujian semester sehingga tidak bisa menemani kedua orang tua serta adik kembarnya. Hanya saja ia merasa ada sesuatu yang aneh dalam beberapa hari ini.
Gadis itu melirik ke gerbang kampusnya seperti sedang mengharapkan kedatangan seseorang, tapi nyatanya tidak ada. Kemudian, ia beralih mengecek layar ponsel, tidak ada satu pun panggilan telepon yang biasanya bisa sampai belasan kali dalam sehari, bahkan tidak ada pesan masuk untuknya.
“Lagi nunggu jemputan calon suaminya ya,” sindir Brandon yang sudah berdiri di samping Yaya.
“Eh!” seru Yaya terkejut sembari menolehkan wajahnya ke samping. “Enggak kok ... nggak lagi tunggu jemputan kok,” sanggah Y
