Di tepi pantai, Pasha dan Yaya berdiri berdampingan, menatap senja yang perlahan tenggelam. Ombak bergulung pelan, menemani keheningan di antara mereka. Yaya memasukkan tangannya ke dalam saku hoodie-nya, sementara Pasha sesekali meliriknya, seolah ingin mengatakan sesuatu. Pasha menarik napas dalam, lalu tersenyum tipis. “Dulu aku nggak pernah benar-benar memperhatikan senja, tapi sekarang … rasanya beda. Yaya masih menatap ke horizon, suaranya datar. “Kenapa? Karena sekarang Om takut senja menghilang terlalu cepat?” Pria itu tertawa kecil, tapi matanya sendu. “Mungkin … atau mungkin karena aku baru sadar, beberapa hal nggak seharusnya dilepas begitu saja.” Yaya menghela napas pelan. “Kenapa Oma ada di sini?” Gadis itu mempertanyakan kembali. “Karena aku ingin menebus kesalahanku.”