Yaya merasakan tubuhnya seakan dipenuhi gelombang perasaan yang sulit ia ungkapkan. Tubuhnya yang semula kaku kini terasa lemas, tak tahu harus bagaimana menghadapi situasi yang begitu tiba-tiba dan membingungkan. Pasha, yang pada awalnya terlihat canggung, kini semakin tenang. Namun, Yaya tidak bisa menenangkan dirinya sendiri. Terlalu banyak perasaan yang bercampur aduk dalam dirinya, dari rasa terkejut, malu, hingga bingung. Matanya yang sempat terbelalak, perlahan-lahan mengerjap, seraya tenggelam dalam sentuhan yang belum pernah ia rasakan. Sangat lembut baginya, dan semakin lama terasa basah di bibirnya. Sepertinya hati Pasha dan bibirnya tidak bisa diajak kerja sama. Semula ia pun terkejut karena turut terjatuh, dan kini tubuhnya menindih tubuh Yaya yang terjatuh di atas sofa panj