Apa yang lebih dari pada hati dan tubuh yang tak selaras. Hati menolak menyambut. Detik dan menit penuh siksaan kenikmatan. Via hanya bisa menangis putus asa dengan segala yang terjadi saat ini. Suara tangis bercampur dengan suara aneh yang bahkan tak bisa tahan meluncur dari mulutnya. Via ingin menolak, ingin mendorong kuat tubuh itu dengan tenaga yang bersisa dan terisi cacian serta mengutuk dirinya sendiri. Dia ingin memaki kekurang ajaran pria itu yang menyentuhnya sepuas hatinya. Tapi yang terjadi, dia malah membantu yang tak kunjung selesai. Menerima secara suka rela setiap perlakuan laki-laki yang memaksanya selama ini. Dia bertingkah sangat memalukan, tubuhnya menyambut laki-laki itu. Ini bukan dirinya, ini jelas salah, jelas- jelas bukan dirinya. Tapi Via tak berdaya mempert