"Bonjour, ma chère épouse," sapa Yudha ketika istrinya baru saja membuka kedua kelopak matanya. Sebuah kecupan singkat mendarat di keningnya yang sedikit berminyak, tapi tidak menjadi masalah. Yudha tetap menyukainya tanpa tapi. Kedua pipi tirus itu memerah menahan malu usai mendapat perlakuan manis dari Yudha. Tak kuasa menahan senyum yang ingin tampil tanpa tahu waktu. Ini pagi yang hangat bagi Gladys. Meski matahari terasa dingin karena salju yang terus berjatuhan tanpa kenal lelah. "Kamu jangan lihatin aku kayak gitu dong, Yud." Satu pukulan mendarat di d**a bidang sang suami yang polos tanpa sehelai benang pun. Bukannya terasa sakit, tapi malah terkesan manja. Yudha menikmati pukulan dari tangan mungil istrinya. Satu pukulan, Yudha balas dengan satu kecupan bibir. "Kenapa? Aku 'ka