Langkah kaki Gladys terasa berat. Dia sempat ingin melipir ke suatu tempat untuk menghabiskan waktu, tetapi dia batalkan. Mobilnya kembali dipacu ke arah rumah. Sudah dia persiapkan mental dan hati untuk menghadapi suami dan anak-anaknya. "Semoga Yudha belum pulang," ucap Gladys. Dia tidak memerhatikan sekitarnya, pandangan tertunduk, sibuk dengan benda pipih di tangannya. "Kamu baru pulang, Glad?" Gladys terkejut, kemudian menoleh setelah berhasil mengontrol mimik wajahnya. Memberanikan diri menatap suaminya tengah menyambut dengan tatapan sayang. Pria itu melipat kedua tangannya di depan d**a, kakinya perlahan mendekati Gladys. Rekahan senyum tidak henti-henti memenuhi bibirnya. "Kamu capek?" Usapan lembut Yudha berikan di puncak kepala Gladys, membuat wanita itu mati kutu. Perasaan