Untung tak dapat diraih, Kemalang tak dapat di cegah. Nasib yang dirasakan oleh Erick. Begitu buruk di tinggal oleh orang-orang tersayang. Hanya seorang diri meratapi nasib. Reyea yang pergi meninggalkannya bersama anak-anak dan Sarah yang telah hidup bahagia bersama Heru. Rasanya dunia tak adil baginya, Tuhan seakan tak mengerti keadaanya. Erick memukuli ubin berkali-kali. Narapidana yang lain hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Erick. Pria itu menangis, mengumpat meluapkan kekesalan yang tak berpihak. "Dasar jalang!" Katanya "Hei Bro, jangan marah di sini." Tegur mereka "Sarah jalang!" "Harusnya kamu bahagia, karena sebentar lagi bebas. Sedangkan kami masih menunggu uban-uban di kepala." Mereka tertawa, menertawai kemalangannya sendiri. Erick terdiam. Mencoba menetra