85. Terhina

694 Kata

Menanti kebebasannya, ibarat terlepas dari pasungan berbagai hal. Ia ingin melepaskan pikiran-pikiran yang menjerat di dalam jeruji besi dengan keramik yang begitu dingin ini. Menggantinya dengan pola hidup yang sederhana dan hangat. Menggapai mimpi yang pernah terputus. Dua hari lagi pernikahan Sarah bersama Heru, ya ternyata Tuhan memang menakdirkan mereka bersama. Erick hanya bisa tersenyum tipis melihat yang lain bahagia. Mengapa harus dirinya yang menderita? Seakan-akan, dialah orang jahatnya. Menemui Sarah dalam balutan gaun dengan riasan sederhana, bersanding dengan pria lain pasti akan membuatnya terbakar api cemburu. Meski tak besar, percikan itu masih ada. Ya, mau bagaimana lagi. Jika bukan karena Heru lelaki yang pernah ingin ia celakai mungkin saja Erick akan mendekam di pen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN