Raffa segera memburu pada Vanesha yang tampak terbaring kesakitan memegangi perutnya, wanita itu panik dan menangis. “Anakku!” rintihnya. Raffa pun ikut panik, dia segera berteriak meminta staff RS untuk mendahulukan Vanesha daripada dirinya. Dengan langkah terseok-seok, Raffa ingin mengikuti para perawat itu membawa Vanesha, namun kakinya lemas dan pandangan matanya berkunang-kunang. “Vanesha ….“ Bertepatan dengan suara teriakan staf rumah sakit yang memburu ke arahnya, Raffa ambruk dan kehilangan kesadarannya. Beberapa saat kemudian ketika dia terbangun, Raffa langsung mengingat Vanesha. “Suster, di mana istriku? Bagaimana keadaannya?” tanyanya panik. “Tenang dulu, kau masih terluka!” kata perawat itu. Tapi Raffa sudah terlanjur panik dan takut terjadi sesuatu terhadap Vanesh