Raffa Demam.

1161 Kata

Ketika dia siuman dari pingsan, Jack menemukan dirinya sudah duduk di kursi dengan tangan terborgol ke kaki meja. Dia berada di dalam sebuah ruangan berukuran 4x4 dengan dinding tinggi dan hanya jendela kaca di sebelah kanannya, jendela kecil yang merupakan ventilasi terlihat jauh di atas dinding sana. “Kau sudah bangun!” Jack menoleh ke arah sana namun sedetik kemudian dia meringis merasakan sakit di belakang lehernya. “Astaga, kenapa kalian selalu kasar!” gerutunya seraya membuka mata, dilihatnya Edo dan dua orang penjaga sudah ada di hadapannya. “Mereka bilang kau mencariku, ada urusan apa?” tanya Edo dingin. “Apa ini cara sopan menyambut tamu?” sahutnya Jack dengan senyum menyebalkan di wajahnya, sikap tengilnya ketik masih menjadi anak buah Frans membuat Edo kesal. “Jangan buat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN