Yuriko duduk tenang sambil mengunyah permen karet, sementara Vanesha sibuk sendiri dengan pikirannya. Dia bahkan tidak bisa fokus melihat kemana sopir membawa mereka.
“Sudah sampai!”
Vanesha mengerjap, tersadar dari lamunannya dan bersiap untuk keluar lebih dulu. Tapi begitu dia keluar dari mobil, saat itu juga dia tertegun melihat dimana mereka berhenti.
“Ini ….“
“Rumah Hideko, kau mau kesini ‘kan?” tukas Yuriko yang keluar dari pintu lain.
Vanesha menoleh cepat, matanya memanas tak menyangka jika Yuriko malah sengaja membawanya ke sini.
“Yuriko, aku–”
“Sudah, tidak usah banyak bicara lagi. Masuklah dan temui suamimu itu!” potong Yuriko sambil menumpu tangannya di atas mobil dengan santai.
Vanesha terharu dibuatnya, tak menduga jika Yuriko peduli terhadap masalahnya. Dia pun meng
