Vanesha membekap mulutnya dan secepat kilat lari terbirit-b***t menuju toilet tamu di samping dapur. Ronald yang masih kaget dengan gerakan cepat adiknya itu semakin kaget manakala Vanesha membanting pintu toilet dan menguncinya. BRAK! “Eh!” Ronald langsung beranjak dari tempat duduknya, memburu ke arah toilet. “Vanesha? Kau kenapa?” panggilnya seraya menggebrak daun pintu. Tapi sedetik kemudian dia dibuat kaget dengan suara … “HUEK! UHUK!” Lalu suara air mengalir meredam semuanya. Ronald tercengang sendiri di depan pintu, antara kaget, cemas dan juga bingung, disertai pikiran yang mulai menebak-nebak apa yang terjadi pada adiknya itu. “V-Vanesha? K-kau baik-baik saja?” panggilnya lagi. Suara ‘mengerikan’ itu tak lagi terdengar, bahkan kerannya sudah dimatikan, hening jadinya. Ron