Kedua pria dan wanita yang sudah tak lagi muda itu terlihat tegang di dalam mobil. Arthur mengemudi dengan kening berkerut, beberapa kali dia bahkan menekan klakson karena berusaha mendahului kendaraan lain, sementara Lintang duduk dengan gelisah di sampingnya. “Ya Tuhan, tolong tahan dia sebentar saja!” gumam Lintang. Arthur menoleh mendengarnya, dia bisa mengerti dengan Lintang yang begitu antusias mengejar Vanesha. Sedikit banyak gadis itu menggambarkan dirinya ketika dalam pelarian puluhan tahun silam, juga sosoknya yang seolah mirip dengan Hazen. Arthur merasa demikian, jadinya Vanesha merupakan perwujudan dua sisi masa lalu mereka berdua. Arthur lalu kembali fokus ke jalan. Di depan sana sudah terlihat gerbang masuk menuju gedung apartemen yang dijaga oleh seorang sekuriti, mereka