Kebahagiaan Raffa dan Vanesha.

1202 Kata

Raffa langsung memeluk erat Vanesha ketika dia baru tiba di penthouse, rasa lega terpancar jelas di wajahnya. Vanesha pun tak jauh beda, dia membalas pelukan Raffa dan untuk beberapa saat mereka hanya diam saling berpelukan. “Finally!” desah Raffa seraya mengurai pelukan mereka, tersenyum dan mengusap wajah Vanesha dengan sayang. “Aku pikir Ronald akan menolakku!” katanya. Vanesha tertawa kecil, sebentar dia mengusap sudut matanya yang sempat berair barusan. “Dia tidak akan menolak jika di bawah ancaman!” ujarnya terkekeh. Wajah Raffa langsung memerah, dia tertawa sambil menumpu keningnya di bahu Vanesha. “Maaf, aku tak biasa bersikap seperti itu!” ucapnya. Vanesha membelai rambutnya dengan lembut, dalam hati dia juga merasa lega dan bahagia. Dia bisa mengerti dan kagum pada Raffa y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN