Edo dengan segan menerima undangan Bram untuk datang bersamanya ke rumah Arthur Rivaldo Gibson, mantan anggota kemiliteran. “Bisa dikatakan pengalamannya di dunia spionase sudah sangat banyak, dia senang berbagi pengalaman dengan siapapun apalagi jika dia adalah seorang agen mata-mata juga,” tutur Bram melirik Edo yang duduk kaku di sebelahnya. Edo mengangguk-angguk paham, dia sendiri kurang lebih sudah banyak mendengar sepak terjang Arthur yang bak legenda hidup di kepolisian. Maka ketika Bram mengajaknya untuk menemui Arthur, dia senang sekali. Di sisi lain, Bram berniat memberitahukan masalah Raffa pada Arthur secara halus. Dia pikir jika Raffa benar-benar sudah lepas kendali dan sulit untuk ditaklukkan. “Kejutan sekali kau datang ke sini, apa yang terjadi?” tanya Bram sambil meny