Suasana penthouse itu berubah dalam sekejap ketika Vanesha digandeng keluar oleh Raffa, dia memang memerintahkan anak buahnya untuk mendekorasi semuanya menjadi sebuah jamuan makan malam yang romantis. Sinar bulan yang masih bersinar cerah di luar sana semakin menambah hangat suasana. “Astaga, kapan kamu melakukannya?” seru Vanesha tertawa gemas. Raffa tersenyum sambil membusungkan d**a, “Apapun bisa kulakukan sekejap mata untukmu!” katanya. Vanesha terkekeh seraya mengangguk. “Aku percaya itu!” katanya. Raffa kemudian mengajaknya menuju meja makan malam yang ada di tengah ruangan. Belajar dari kejadian sebelumnya, dia menyertakan penghalang di kaca jendela yang membuat pandangan dari luar menjadi memantul layaknya cermin. Meski sebenarnya kacanya sendiri terbuat dari kaca khusus anti